Senin, 16 Desember 2013

Penanganan TBC pada Anak

TBC pada anak bukanlah penyakit yang menular karena kuman hanya berkembang biak di kelenjar paru-paru jadi tidak terbuka. Hal itu tentu sangat berbeda dengan TBC pada orang dewasa yang bisa menular melalui kontak udara maupun badan dengan penderita.
Anak dengan kondisi gizi buruk atau memiliki sistem imunitas yang lemah sangat rentan untuk tertular kuman TBC. Untuk upaya pencegahan lebih dini agar anak tidak terinfeksi kuman TBC, maka disarankan kepada orang tua untuk memberi vaksin BCG pada anak, terutama setelah dilahirkan.
TBC pada anak bisa berbahaya kalau tidak ditanggulangi dengan benar, karena kuman yang masuk ke saluran napas dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti selaput otak, hati, ginjal, tulang. Namun, selama daya tahan tubuh anak dalam keadaan baik maka kuman TBC akan berdiam diri dan baru bereaksi ketika daya tahan anak menurun.
Penanganan terkini TBC pada anak dimulai dari diagnosis TBC pada anak. Namun sebenarnya sangat sulit untuk dapat mendiagnosa Tuberculosis yang menyerang anak-anak yang lebih kecil. Padahal diagnosis tepat TBC sangatlah penting untuk menemukan adanya Mycobacterium tuberculosis yang hidup dan aktif dalam tubuh anak yang diduga TBC. Caranya yang paling mudah adalah dengan melakukan tes dahak. Namun hal itu tidak bisa dilakukan dengan uji dahak, karena anak yang menderita TBC biasanya tidak mengalami batuk berdahak. Untuk itu dilakukan cara lain untuk mendiagnosis kuman TBC pada anak, yakni melalui gambaran klinis, foto rontgen dada dan uji tuberculin atau uji mantoux. Jika mengandalkan hasil foto rongent dada, maka tidak akan ditemukan diagnosa yang tepat karenanya perlu dilakukan uji tuberculin. Nah, jika hasil Uji Tuberkulin positif, maka hal tersebut menunjukkan adanya infeksi TB.
Untuk itu, biasanya dokter akan menerapkan penanganan terkini TBC pada anak, yakni mengharuskan anak yang terinfeksi TBC untuk menjalani pengobatan TBC menggunakan tiga macam obat, yaitu INH, Rifampicin dan Pirazinamide. Pemberian obat INH dan Rifampicin selama dua bulan, dan Pirazinamide selama empat bulan, sehingga minimal pemberian obat sama dengan orang dewasa, yaitu enam bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar